25 April, 2013

Cara Karyawan Peternakan Mengatasi Rasa Jenuh

Wahai para pekerja diluar sana. Pekerjaan adalah sebuah hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Alasan orang untuk sebuah kerjaan itu macem-macem, yang jelas mereka kerja pasti demi menwujudkan tujuan yang ingin dicapai. Gue ini adalah karyawan yang bekerja di perusahaan peternakan. Nggak aneh, kok!! Karena hewan yang gue ternak-in masih tergolong lazim. Gue nggak pelihara semut Rang-rang atau sekawanan Sigung, tapi yang gue pelihara disini adalah hewan memamah biak kayak Domba dan Sapi. 

"sedang berusaha menjinakan hewan liar"
Nggak sulit sebenernya kerja di peternakan hewan, tapi nggak semudah itu juga. Yang jelas kita harus teliti, tekun, dan sabar sama hewan yang kita pelihara. Setiap hari pasti ada aja kejadian yang bisa ditemukan dikandang. Gue ini udah hampir sepuluh bulan kerja. Emang belum terlalu lama sih, tapi nggak sebentar juga lho. Karena dalam keseharian gue nggak selalu berjalan mulus, kadang ada rasa jenuh yang kerap kali datang menghampiri. Ada ungkapan yang bilang bahwa “Rumput tetangga lebih hijau”. Hidup itu hampir sama kayak pekerjaan, pada dasarnya udah ada yang ngatur. Nah, daripada kita selalu ngelihat rumput tetangga yang lebih hijau, kenapa sih kita nggak mencoba buat menghijaukan rumput kita sendiri. Nah, kali ini gue akan memberikan tips bagaimana cara menanggulangi rasa jenuh versi “On The-Crott”. Langsung aja, ini dia cara-caranya,

1.    Bersyukur
Iyalah, yang nama kerja pasti ada titik jenuhnya. Nggak boleh dipungkiri, semua pekerjaan yang lo punya saat ini adalah campur tangan Tuhan YME. Enjoy itu adalah proses, tinggal masalahnya seberapa besar bersyukur kita sama apa yang udah kita dapet. Jadi, sejenuh apapun pekerjaan gue wajiblah bagi gue untuk bersyukur. Selalu ingat bahwa diluar sana nggak sedikit lho orang yang kerjanya “MenjaRum”, alias Menjaga Rumah.

2.    Browsing
Saat gue jenuh dengan segala rutinitas di kandang biasanya hal yang gue lakukan adalah masuk ke kantor kemudian nyalain komputer dan buka semua akun media sosial gue. Atau bisa juga streaming-an Youtube nyari video yang sedang happening. Kalo rasa jenuh kalian belum terpuaskan juga, mungkin bisa akses situs Brazzer atau Tokyo Hot. Bagi yang belum punya akunnya buruan deh sign up dulu, kalo udah baru boleh main burung.

3.    Ngobrol
Rasa jenuh itu biasanya timbul karena kurangnnya interaksi dengan orang lain. Nah, biasanya saat kita ngobrol maka akan terjadi interaksi timbal balik dengan rekan kerja kita. Tapi pastikan bahan obrolan kalian asik, jangan nyinggung soal utang, asmara, atau bahkan masalah disfungsi ereksi rekan kerja kalian. Karena hal itu sensitif buat sebagian orang. Terkadang kalo ngobrol sama manusia masih belum cukup untuk ngurangin rasa jenuh, gue biasa ngobrol sama Domba. Percaya deh, mereka adalah mahluk yang paling bisa jaga rahasia kalian, tapi tetep nggak boleh ngebahas seputar disfungsi ereksi..!!

4.    Musik
Kalo ternyata rasa jenuh itu muncul disaat berada pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk kita keluar kantor, musik bisa digunakan sebagai media untuk menghilangkan rasa jenuh. Putar beberapa lagu yang ada di playlist sambil pake headset. Coba deh dengerin lagunya Sonata Koplo – Ngamen 88, dijamin rasa jenuh kalian akan hilang dan berganti dengan rasa jengkel!!

5.    Makan
Enaknya kerja di peternakan itu lingkungan sekitarnya pasti banyak taneman. Kalo lagi bosen coba deh keliling sekitar kandang sambil eksplore nyari taneman langka buat dimakan. Kalo kalian beruntung nantinya kalian bisa dinobatkan sebagai penemu taneman langka sebagai pengganti beras.

6.    Bermain
Banyak lho permainan yang bisa membunuh rasa jenuh kalian, kayak main catur, solitare, main burung, dan lain-lain. Nah, kalo di kandang ada banyak banget tuh wahana yang bisa dimainin. Cuma tinggal seberapa jauh tingkat kreatifitas kalian aja sih. Misalnya, maen enggrang sambil mendirikan kemah, kayang sambil membuat anyaman bambu, berenang sambil memperbaiki instalasi listrik.

7.    Tidur
NGAKU AJA DEH!! Kalian jenuh karena kurang kerjaan kan? Berarti sama kayak gue. Yaudah tidur aja dulu barang beberapa jam, nanti bangun kalo udah langsung absen abis itu pulang deh.

Itu dia beberapa tips yang bisa gue sampaikan kekalian, semoga bisa bermanfaat dan sukur-sukur bisa langsung diaplikasikan di tempat kerja kalian masing-masing. Yang pasti adalah sebuah kewajaran yang lumrah bagi setiap orang saat bertemu dengan titik jenuhnya. Karena memang semua orang itu memiliki titik jenuhnya masing-masing dengan kadar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, enjoy adalah sebuah proses dari sebuah adaptasi yang berkelanjutan. Nggak bisa instan, karena itu juga sekaligus merupakan proses pendewasaan dari setiap orang. Untuk mencapai tingkat enjoy, kalian harus dan wajib melalui rasa titik jenuh dulu. Jadi pintar-pintar lah mengelola rasa jenuh kalian, karena sesungguhnya rasa jenuh yang berlebihan apabila tidak dikelola dengan baik akan berganti menjadi rasa malas yang permanen.

*tulisan ini buat berdasarkan pertukaran tema dengan t e m a n  gue yang nun jauh disana*




i n d e r a.

24 Maret, 2013

Tips Menaiki Bus AKAP

Di era modern seperti sekarang ini rasanya sangat mustahil ya jika kita sampai ketinggalan informasi. Banyak lho, media yang bisa diakses untuk mencari informasi yang kita butuhkan. Ada yang tau gak sih harga 1 kilogram telur puyuh itu berapa? Gak perlu dijawab, karena bukan itu yang akan gue share ke kalian semua saat ini.

Oke, semua pasti pada suka kan sama yang namanya travelling, atau minimal pernahlah pasti ngalamin situasi harus melakukan perjalanan yang lumayan jauh. Dalam melakukan perjalanan itu pasti kita butuh yang namanya moda transportasi, bisa pake yang umum bisa juga pake yang pribadi. Kalo umum biasanya ada kereta api, kapal laut, pesawat terbang, dan bus. Kalo pribadi misalnya mobil pribadi, atau kalo di tivi-tivi tuh ada elang pribadi, ular pribadi, kuda pribadi, dan bahkan bisa pake karpet serta sapu pribadi.

Dari semua jenis moda transportasi yang ada, menurut gue bus adalah moda transportasi yang paling sering digunakan saat menjelang hari raya. Gue bukan salah satu anggota bus mania, apalagi paguyuban supir bus. Berhubung rumah gue berada di propinsi Jawa Barat dan dulu gue sekolah di Jawa Tengah, gue sering pulang pergi pakai bus malam dibandingkan moda transportasi yang lain. Pertama, kita pasti bakal dapet makan gratis yang mana itu boleh ngambil sepuasnya. Dan yang kedua kita gak akan berkeringat saat naik bus, karena AC-nya yang super dingin. Menurut gue, pokoknya gak ada alasanlah kalo kita harus takut naik bus. Ya, kecuali bus yang kalian naiki adalah bus hantu. Selain fasilitasnya yang memadai, harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal. Walaupun bus itu adalah moda transportasi yang nyaman, tapi biar kenyamanan kalian tetap terjaga selama perjalanan, langsung aja gue akan berbagi tips bagaimana cara agar lo tetap nyaman saat manaiki bus angkutan kota antar propinsi.

1.    Carilah bus sesuai tujuan
Saat kalian mau naik bus, pastikan kalian menaiki bus sesuai dengan tujuan keberangkatan kalian. Jangan sampai salah jurusan apalagi salah asuhan. Misalnya kalian ingin pergi ke Jogja, tapi ternyata kalian malah menaiki bus dengan arah tujuan Aceh. Dan celakanya lagi, kalian baru menyadarinya saat bus sudah sampai di tanah rencong!!

2.    Supir
Pastikan supir bus yang akan kalian tumpangi bukan tuna netra dan bisa menyetir bus. Dan kalau bisa memiliki SIM. Yah, minimal SIM C lah..!!

3.    Brand
Pilihlah bus yang sudah teruji kualitasnya. Kita bisa mempergunakan bus yang sudah terkenal namanya. Mungkin harganya akan sedikit lebih mahal dari harga standar bus pada umumnya. Tapi percaya deh, di dunia per-bus-an terkenal atau tidaknya nama bus akan menentukan kenyamanan yang akan kalian terima. Jangan tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh PO bus. Beberapa kali gue pernah dikecewakan oleh PO bus yang tidak bertanggung jawab. Mulai dari pelayanan makan, hingga fasilitas bus yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

4.    Barang bawaan
Barang yang akan dibawa hendaknya hanya barang-barang primer saja. Pakaian seperlunya, serta bekal makanan dan minum selama diperjalanan. Jangan terlalu banyak membawa barang yang tidak perlu, misalnya telepon umum, kulkas dua pintu, atau bahkan hewan peliharaan yang belum jinak. Semakin banyak barang yang kalian bawa, maka akan semakin merepotkan dalam hal membawa apalagi menjaganya.

5.    Masalah perut
Usahakan untuk makan secukupnya sebelum berangkat. Jangan makan terlalu banyak apalagi sifatnya pedas. Lebih baik menahan lapar daripada menahan, maaf!! buang air besar. Sangat tidak nyaman jika kita harus menahan BAB selama perjalanan, karena supir bus tidak akan berhenti mendadak hanya karena kita sakit perut. Sang supir hanya akan berhenti sesuai dengan tempat yang telah ditentukan. Selain itu, kamar mandi yang ada di dalam bus hanya boleh dipergunakan untuk buang air kecil.

6.    Obat-obatan
Jika kalian termasuk orang yang sering mual saat berpergian, bawalah obat-obatan seperlunya. Minyak angin dan antimo adalah obat yang lazim saat berpergian jarak jauh. Jangan membawa obat-obatan terlarang, misalnya ekstasi, atau yang sekarang sedang marak yaitu katinon. Hal itu tidak diperbolehkan oleh bang Rhoma Irama, selain itu pasti kalian juga akan dituduh sebagai pengedar narkoba didalam bus.

7.    Positive thinking
Di dalam bus kita akan bertemu banyak orang yang belum kita kenal. Kita tidak tau maksud dan tujuan mereka. Jangan mudah percaya dengan orang yang belum kita kenal, yang bisa kita lakukan adalah tetap berfikir positif dan ramah terhadap orang lain.

8.    Berdo’a
Agar kita terlindungi dari hal-hal yang tidak kita inginkan biasakan untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum berangkat. Berdo'alah menurut ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing.

Oh iya, ada tips yang kurang. Pastikan saat menaiki bus kalian menggunakan kaki terlebih dahulu untuk naik, bukan tangan, perut, atau bahkan kepala. Itu dia tips menaiki bus AKAP (Angkutan Kota Antar Propinsi). Semoga bisa bermanfaat buat kalian yang ingin menjadikan bus sebagai alternatif saat memilih moda transportasi umum saat ingin berpergian keluar kota. Selamat liburan, sob!! Semoga selamat sampai tujuan.



i n d e r a.

29 Januari, 2013

Episode Kehidupan

Sekenario Maha Hebat Buatan Yang Kuasa

Hari ini adalah hari dimana nyokap gue ulang tahun. Mungkin banyak hal didunia ini yang membuat kita menjadi manusia yang kurang bersyukur. Sekarang gue sedang mencoba untuk bisa naik ke level yang lebih tinggi dalam hidup gue. Beberapa bulan yang lalu gue akhirnya lulus dari bangku kuliah, dan itu gue sambut dengan sangat bahagia, karena itulah yang dicita-citakan oleh gue dan keluarga. Gue adalah satu-satunya anak dalam anggota keluarga yang berhasil menempuh jalur perguruan tinggi negri sampai lulus. Berbeda dengan kakak-kakak gue yang lebih memilih untuk berkuliah di perguruan tinggi swasta. Sebenernya bukan memilih sih, tapi emang semua kakak gue gak lulus tes masuk perguruan tinggi negri.

Kalo dilihat keberhasilan lulusnya gue dari perguruan tinggi wajar kalo gue akan bersyukur, karena memang itu yang gue cita-citakan. Pakai baju toga disaksikan ratusan wisudawan lainnya didampingi sama kedua orang tua gue yang sangat gue sayangi. Tapi pertanyaanya sekarang, bagaimana jika hal yang lo dapat bukanlah hal yang lo harapkan? lo impikan? atau bahkan sama sekali gak terlintas di pikiran lo?

Setelah gue lulus gue langsung dapet panggilan kerja. Itu disambut baik sama keluarga gue. Bahkan, mungkin menurut pandangan dari kakak gue, terlihat amat mudah untuk gue mendapatkan pekerjaan dijaman sekarang. Walaupun pekerjaan yang gue dapet berjarak sangat jauh dengan keluarga, dan itu artinya lagi-lagi gue harus tinggal jauh dari orang tua. Oke lagi-lagi gue harus bersyukur sama pencapaian gue.

Walaupun berat hati untuk meninggalkan rumah, tapi akhirnya gue bertekad untuk pergi dengan niat tulus, dengan tujuan bahwa hasil yang gue dapet kelak bisa untuk membalas budi orang tua selama ini. Gue itu dapet kerja di sebuah perusahaan peternakan domba, di Probolinggo. Memang agak meleset dari disiplin ilmu gue selama kuliah, tapi perusahaan gue itu adalah perusahaan peternakan domba dengan kapasitas kandang terbesar di INDONESIA, sob! Jadi wajarlah kalo gue akhirnya tertarik juga. Oke, lagi-lagi gue harus bersyukur dengan jalan yang sudah ditunjukkan Allah sama gue. Walaupun ini sebenernya bukan sesuatu hal yang gue IMPIKAN.



Beberapa bulan gue bekerja jauh dari keluarga rasanya amat sangat ga nyaman. Seringkali gue merasa bosan, muak, bahkan homesick yang ga ketulungan. Hari-hari gue disini dari Senin sampai Sabtu gue habiskan di kandang. Dari mulai mengecek proses pemeliharan hewan, kebersihan kandang, mengobati hewan yang sakit, bahkan sesekali gue ikut membantu memberi makan hewan juga. kalo ada waktu senggang, gue biasa menelepon nyokap dirumah. Entah kenapa hal ini jadi sering gue lakukan yang sebenernya ga pernah gue lakukan selama gue dibangku kuliah dulu. Kadang gue iri sama temen-temen sebaya gue saat mereka bisa mencari uang di negri mereka sendiri. Ga perlu lo jauh-jauh sampai beda provinsi di ujung Timur Indonesia demi sesuap nasi yang nantinya dikeluarin juga pas lo e’ek. Tapi sejauh apapun gue kerja serta apapun yang gue kerjakan, lagi dan lagi gue harus bersyukur karena diluar sana banyak orang yang nganggur karena belum punya kerjaan.

Temen-temen kerja gue juga dari daerah yang berbeda-beda, itu artinya gue harus beradaptasi lagi. Pasang tampang yang bukan gue sebenernya. Asal lo tau aja sob, gue sekarang berteman sama orang-orang yang dulu punya kehidupan lurus. Jauh dari segala godaan duniawi. Walaupun begitu gue banyak belajar dari mereka tentang cara kembali kejalan yang benar. Dan lagi-lagi gue harus bersyukur, untuk pertemuan dengan teman-teman gue disini yang gak pernah gue rencanakan.

Saat itu gue inget, beberapa hari gue ada kesibukan sampai-sampai gue lupa jadi ga pernah sempet buat telpon nyokap. Bahkan karena seminggu yang penuh dengan kesibukan itu gue juga jadi sempet lupa sama rasa kangen gue yang biasanya ke nyokap. Tapi tiba-tiba saat gue sedang melepas penat disuatu tempat ada sms masuk dari kakak gue yang ngabarin kalo nyokap sakit. Agak kaget sebenernya, tapi mungkin gue terlalu sibuk sama hal yang gue lakuin jadi gue ga terlalu menganggap sms tadi sebuah hal yang besar. Gue inget banget, itu hari Minggu. Sampai keesokan harinya kakak gue ngabarin lagi kalo nyokap gue udah baikan. Wow, lebay betul nyokap gue kemarin sakit trs sekarang udah enakan, pikir gue! Beberapa hari kemudian nyokap sendiri yang langsung telpon gue, ngabarin kalo dia sakit lagi. Disini gue baru sadar kalo ternyata gue agak berubah dari sebelumnya.

Mungkin emang bener  ya, bahwa yang namanya adaptasi itu termasuk proses. Dan selama lo berada dalam proses itu pasti ada hal yang akan terlupakan dari tujuan awal lo.

Disebrang sana gue ngedenger suara nyokap yang berbeda kayak biasanya. Nyokap emang terdengar seperti nahan sakit. Sejak itu hari-hari gue dirundung dengan perasaan yang ga tenang. Sore itu, hari Senin kakak gue telpon dengan nada suara yang terdengar seperti menahan kesedihan. Gue disuruh pulang, keadaan nyokap ternyata bertambah parah dan bahkan sudah masuk rumah sakit. Apa boleh buat, keesokan harinya gue pun harus pulang. Gue naik bis, 23 jam gue berada di dalam perjalanan dengan perasaan bosan dan gak tenang, dan selama 23 jam juga gue mencoba untuk selalu berfikir tenang dan positif. Gue cuma bisa sesekali ngehubungin kakak gue dirumah untuk tau perkembangan kondisi nyokap.

Gue tau, walaupun gue hanya anak bontot yang manja dan gak pernah peduli sama orang tua tapi entah gak tau kenapa dikondisi ini gue ngerasa bahwa sebenernya kehadiran gue sangat ditunggu sama nyokap. Waktu itu gue nyampe hari Kamis, dan gue langsung mau liat kondisi nyokap yang katanya udah ada di ICU, bahkan rasa capek gara-gara perjalan sama sekali gak terasa. Ngeliat kondisi nyokap yang udah tergolek lemah gak berdaya spontan gak tau kenapa air mata gue langsung keluar gitu aja. Dalam benak gue, “yang gue liat sekarang adalah orang yang udah 24 tahun ngerawat gue, tapi sekarang lagi terbaring sakit dan gak sadarin diri”. Rasanya saat liat kondisi nyokap, gue seperti bersedia menukar apapun bahkan nyawa gue kalo perlu. Rasanya sedih banget, apalagi nyokap udah gak sadarin diri. Bertahun-tahun gue punya waktu untuk berbakti tapi selalu aja gue sia-siain. Seharian itu gue hanya bisa melamun, ini ada apa? gue gak pernah ngebayangin hal-hal yang kayak gini. Terlihat aneh dan terkesan diluar nalar gue.

Rasa kantuk dan lelah akibat perjalanan sama sekali gak kerasa, yang ada hanya rasa haru yang bercampur kekesalan. Keesokan harinya gue Cuma bisa nenggu kedatangan kakak-kakak gue yang lain buat kumpul ngebahas tentang nyokap. Gak lama dokter jaga ruangan nyokap manggil dan ngajak buat kumpul satu keluarga gue. Yah inilah moment yang gak akan gue lupain seumur hidup gue. Gue dan keluarga berada disamping nyokap ngeliat keadaan nyokap yang semakin memburuk. Dan sepertinya dokter sedang berusaha untuk ngebuat nyokap gue bangkit dari ketidaksadarannya. Di detik-detik itu, diruangan ICU yang dingin dan bau khas obat yang menyengat gue hanya bisa berdo’a untuk bisa diberikan jalan yang terbaik. Gue pasrah, tapi gue ngerasa seperti belum ikhlas liat semua keadaan ini. Ngedenger bunyi alat pacu jantung dengan kabel-kabelnya yang tersambung ke dada nyokap rasanya pengen banget kalo ini cuma mimpi dan gue berharap gue bisa segera bangun dari mimpi ini.

Tapi ternyata kita hanya manusia biasa yang lemah dan gak bisa berbuat apa-apa cuma bisa pasrah. Dihari Jum’at itu sulit dipercaya akhirnya nyokap pergi untuk selamanya. Jantung gue rasanya kaya berhenti secara mendadak, nafas gue jadi sesak, suasana di ruangan ICU itu tiba-tiba jadi penuh dengan suara tangis. Baju di pundak gue pun tanpa gue sadari udah basah dengan air mata gue sendiri. Rasanya kaki gue gak kuat kalo harus berdiri. Hal yang gue lakukan saat itu cuma bisa nangis dipundak kakak gue. Satu pertanyaan yang ada dibenak gue saat itu, “Apa maksudnya semua ini?”.Kejadian yang gak pernah gue bayangin, dan gak pernah terfikir kalo gue bakal pulang kerumah cuma buat mengantar kepergian nyokap pulang kepersinggahan terakhirnya didunia.

Satu hal yang harus kita sadari, bahwa sesungguhnya idealita adalah sebuah hal yang bersebrangan dengan realita. Kepergian nyokap yang menurut gue terlalu cepat itu ngebuat gue jadi kehilangan separuh kenangan dikehidupan gue. Rasanya kayak menghancurkan cita-cita yang sedang gue bangun untuk masa depan gue.

 
Dan saat gue ditanya, bagaimana kehidupan gue? gue selalu jawab, bahwa enjoy itu adalah sebuah proses adaptasi yang berkelanjutan dan sejauh mana kita bersyukur sama apa yang udah dikasih sama kita. Dan saat kita mencoba keluar dari yang namanya Comfort Zone wajar kalo pasti terjadi benturan-benturan antara pikiran dengan hati kita. Tapi memang seperti itulah hidup, sekenarionya sudah ada tinggal kita mainkan peran kita sebaik mungkin.


i n d e r a.